Pentingnya penggunaan Sunblock secara tepat

Seringkali saya mendapat pertanyaan dari pasien, "Dok, sebaiknya sunblock dengan SPF berapa yang saya gunakan dok? Makin tinggi makin baik ya dok? "                        


Penilaian saya, tampaknya pasien sebagai konsumen sangat terpaku dengan angka SPF (Sun Protection Factor) yang tercantum di kemasan sunblock. Dahulu rata-rata sunblock mencantumkan SPF 15 atau 30. Kini makin banyak sunblock yang mencantumkan SPF tinggi. Semakin tinggi angka nya, misal 50 atau 80 maka pasien merasa semakin baik. 

Kenyaataannya sebetulnya tidaklah demikian. 
Berdasarkan penelitian klinis, sunblock dengan SPF 15 sudah mampu memblokir sekitar 93-95% dari sinar Ultraviolet. Begitu SPF nya dikalikan 2x, menjadi SPF 30, bukan berarti mampu memblokir 100%. Sunblock dengan SPF 30 mampu memblokir sekitar 95-97% dari sinar Ultraviolet. Berarti hanya naik 2-4% dari SPF 15. 
Nah begitu angka SPF melejit menjadi tinggi, bukan berarti juga mampu memblokir 100%. 

Maka, saya selalu menyarankan pasien, bahwa sunblock dengan SPF minimal 30 sudah cukup untuk digunakan. Selain itu yang penting diperhatikan adalah : 
- Pemilihan jenis pembawanya 
Misalnya krim, lotion, spray atau lainnya. Makin pekat tentunya makin baik, Tapi sesuaikan juga dengan area kulit dan jenis kulit. 
- Jumlah aplikasi. 
Jumlah aplikasi yang tidak sesuai (terlalu sedikit) akan menurunkan angka SPF. Maka gunakan sunblock dengan ketebalan sesuai dengan petunjuk. 
- Waktu penggunanan. 
Sunblock sebaiknya digunakan 30 menit sebelum terpapar sinar Ultraviolet supaya efektif. 
- Aplikasi ulang. 
Bila sering berkeringat, sebaiknya sunblock diulang pemakaiannya setelah 2-4 jam. Namun bila tidak berkeringat, dapat diulang setelah 4-6jam. Kecuali jika menggunakan sunblock yang water atau sweat resistant tentunya...

Demikian sedikit tips tentang penggunaan sunblock..
Mudah-mudahan berguna ya..
Salam kulit sehat..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pityriasis Alba, si putih yang mirip panu..

Menghilangkan bercak merah bekas jerawat

Keratosis Pilaris alias kulit ayam