Berjerawat? Yuk coba kurangi makanan manis dan susu..

Hubungan antara jerawat dan makanan sampai saat ini masih kontroversial. Beberapa ahli berpendapat makanan tidak ada hubungan dengan jerawat. Namun beberapa ahli lain berpendapat makanan tertentu dapat berhubungan dengan jerawat. 

Berikut adalah salah satu hasil penelitian terakhir yang dipublikasi di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics bulan Januari lalu, yang menemukan hubungan jerawat dengan konsumsi makanan yang tinggi gula dan susu. 

Berikut rangkuman hasil penelitian mereka.. 

Populasi dewasa muda dengan jerawat derajat sedang sampai berat dilaporkan mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang lebih tinggi dan lebih banyak gula dan susu dibandingkan dengan mereka yang sedikit jerawatnya.  

Walaupun penelitian ini belum dikonfirmasi oleh uji coba terkontrol namun hasil awal ini menunjukkan bahwa dermatologis dapat menganalisa perlukah menambahkan perubahan diet untuk resep perawatan jerawat pada pasien. Tentunya pendekatan terbaik adalah penilaian pola diet individu, tiap pasien tentunya berbeda. Jika memang dinilai sesuai, maka diet rendah gula (rendah indeks glikemik) dan rendah susu dapat dicoba dilakukan sebagai upaya untuk membantu mengobati jerawat. 

Studi ini melibatkan 248 sukarelawan berusia 18 hingga 25 tahun . Para peserta melaporkan pada tingkat keparahan jerawat mereka, apa yang mereka makan setiap hari , dan juga yang makanan yang mereka pikir mungkin memperburuk jerawat mereka .

Hasil anĂ¡lisis studi ini adalah :

Pasien yang memiliki jerawat sedang sampai berat makan makanan dengan indeks glikemik tinggi . Mereka memiliki GI rata-rata 51,8 , dibandingkan dengan 49,6 bagi mereka dengan jerawat ringan dan 48,9 bagi mereka yang tidak jerawat. 

Pasien juga melaporkan mengkonsumsi lebih banyak gula , 199 g / hari , dibandingkan dengan 56,4 g / hari bagi mereka yang tanpa jerawat.

Pasien juga minum lebih banyak susu ( 0,7 vs 0,3 cangkir ) , dan makan lebih banyak lemak trans ( 9,6 vs 2,4 g / hari ) dan lemak jenuh ( 31 vs 15,6 g / hari ).

Pasien juga makan ikan kurang dari mereka yang tidak jerawat : 0,2 vs 0,7 ons.

Tidak ada perbedaan dalam konsumsi buah dan sayuran .

Tentunya dibutuhkan studi lebih lanjut untuk menentukan pasti apakah makanan dapat menyebabkan atau bahkan mempengaruhi tingkat keparahan jerawat.

Namun, hasil studi ini dapat sedikit banyak membantu dermatologis untuk memberikan nasihat dalam hal makanan. 

Jadi, masih berjerawat? Yuk coba kurangi produk manis dan susu.. 

Salam kulit sehat.. 

Komentar

  1. siang dok, aku eva pasien dokter dian dikemanggisan, aku terakhir konsul yg ke2 sekitar 2 minggu lalu, dan ganti krim. tp knapa skrg muka saya tumbuh jerawat kecil2 didahi, kulitpun sangat berminyak jerawat aktif sudah ,ulai berkurang tp noda bekas jerwat msh ada, itu bagaimna dokk??? dan dokter menyarankan untuk facial apa tidak masalah kondisi seperti ini?? mksh dokter..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Eva..
      Mohon maaf saya baru membalas..
      Eva, silahkan kontak saya langsung di drdianpratiwi@gmail.com ya..
      Mohon dirinci krim yang saya berikan sebelum nya dan yang terakhir...
      Trims.. saya tunggu emailnya ya..
      Salam..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pityriasis Alba, si putih yang mirip panu..

Menghilangkan bercak merah bekas jerawat

Keratosis Pilaris alias kulit ayam