Creeping Eruption (Cutaneous Larva Migrans) : penyakit lama yang muncul kembali..



Akhir-akhir ini, di praktek sehari-hari saya kembali mendapatkan penyakit kulit yang sudah beberapa tahun ini jarang sekali saya temui..
Yaitu creeping eruptions atau cutaneous larva migrans..

Penyakit ini sekali lihat pasti langsung ingat karena bentuknya yang khas..
Pengobatannya sebetulnya mudah dan murah, hanya sayangnya obatnya sangat sulit di dapat saat ini di Jakarta..
Selama belum diobati, penyakit ini cepat menjalar..
Pasien yang dalam 1 minggu belum berhasil mendapatkan obat minum yang diresepkan, kelainan kulitnya sudah jauh meluas dibandingkan sebelumnya..

Yuk kita belajar bersama tentang penyakit ini, supaya kalau ada anak atau saudara atau mungkin kita sendiri terkena, kita bisa segera berobat untuk mendapatkan terapinya sebelum penyakitnya meluas..

Apa itu Cutaneous Larva Migrans (CLM)?
Cutaneous larva migrans (CLM) adalah penyakit kulit tropis yang sudah ditemukan lebih dari 100 tahun yang lalu. CLM disebabkan oleh infestasi parasit yang masuk ke lapisan kulit manusia.

Bagaimana manusia dapat terinfestasi oleh parasit CLM ini?
Siklus hidup parasit dimulai ketika telur ikut keluar dari kotoran hewan ke tanah yang hangat, lembab dan berpasir. Larva kemudian menetas di tanah dan hidup dari bakteri di tanah. Bila larva berkontak dengan kulit manusia, larva akan menembus folikel, celah, atau kulit  menggunakan enzim protease. Setelah menembus stratum korneum, larva melepaskan kutikula alami dan mulai bermigrasi di kulit dalam beberapa hari.
Pada host hewan alami mereka, larva CLM kulit mampu menembus ke dalam dermis dan ikut masuk sistem limfatik dan vena ke paru-paru. Mereka menerobos ke dalam alveoli dan bermigrasi ke trakea, di mana larva akan tertelan. Dalam usus, mereka dewasa secara seksual, dan siklus dimulai lagi dengan telur  yang ikut keluar bersama kotoran hewan.
Manusia bukan host alami dari CLM, dan larva tidak memiliki enzim kolagenase yang dibutuhkan untuk menembus membran basal epidermis untuk masuk ke dermis. Oleh karena itu, bila manusia terinfeksi CLM, maka infeksi nya hanya terbatas di kulit saja.

Usia berapa umumnya yang terkena CLM? 
Sebetulnya CLM bisa menyerang usia berapapun, yang terpenting adalah adanya kontak dengan larva CLM. Namun anak-anak lebih sering dibandingkan dengan orang dewasa.

Apa saja gejala CLM ya?
• Rasa kesemutan / menusuk di lokasi kontak dalam waktu 30 menit dari penetrasi larva
• gatal berat
• kelainan kulit seperti garis merah berkelok-kelok yang terus bergerak maju
• Sering dikaitkan dengan riwayat berjemur, berjalan tanpa alas kaki di pantai, atau kegiatan-kegiatan di alam terbuka di daerah tropis

Siapa saja yang rentan terkena CLM ya?
Orang yang hobi dan pekerjaannya melibatkan kontak dengan tanah yang hangat lembab dan berpasir :
• Wisatawan/ turis di daerah tropis
• Pengunjung pantai yang sering tanpa alas kaki
• Anak-anak yang sering bermain di kotak pasir
• Tukang kayu
• Montir listrik
• Tukang Air / Ledeng
• Petani
• Orang yang senang berkebun

Kelainan kulit CLM terlihat seperti apa ya?
Tanda-tanda kulit dari cutaneous larva migrans (CLM) adalah :
• Lesi garis berkelok-kelok (serpiginous/seperti ular), sedikit lebih tinggi dari permukaan kulit, sererti terowongan yang kemerahan, lebarnya 2 sampai 3 mm
• dermatitis nonspesifik
• Vesikel dengan cairan bening
• Infeksi sekunder
• Lesi bergerak maju 1-2 cm / hari

CLM di kulit daerah paha dekat lutut
CLM di kulit lengan bawah 


Di mana biasanya lokasi CLM ya?
Lesi biasanya ditemukan pada ekstremitas bawah distal, termasuk punggung kaki dan ruang interdigital dari jari-jari kaki, tetapi juga dapat terjadi di wilayah anogenital, pantat, tangan, dan lutut.

Apa ya parasit penyebab CLM ya?
• Ancylostoma braziliense (cacing tambang pada anjing dan kucing) adalah penyebab paling umum.
• Ancylostoma caninum (cacing tambang anjing) ditemukan di Australia.
• Uncinaria stenocephala (cacing tambang anjing) ditemukan di Eropa.
• Bunostomum phlebotomum (sapi cacing tambang)

Walaupun jarang, bisa juga disebabkan oleh :
• Ancylostoma ceylonicum
• Ancylostoma tubaeforme (cacing tambang kucing)
• Necator americanus (cacing tambang manusia)
• Strongyloides papillosus (parasit pada domba, kambing, dan sapi)
• Strongyloides westeri (parasit kuda)
• Ancylostoma duodenale

Bagaimana mengobati CLM ya?
Meskipun terkadang CLM bisa sembuh sendiri, gatalnya yang berat dan  dan adanya risiko infeksi membuat CLM wajib diobati.
Pencegahan adalah kunci utama dan penting untuk menghindari kontak kulit langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Sebelum tahun 1960-an, modalitas topikal seperti etil klorida semprot, nitrogen cair, fenol, dioksida karbon, piperazine sitrat, elektrokauter, dan terapi radiasi digunakan namun keberhasilannya tidak memuaskan karena CLM mungkin tidak mati. Kemoterapi dengan klorokuin, antimon, dan dietilkarbamazin juga tidak memuaskan.

Thiabendazole saat ini merupakan obat pilihan untuk CLM, dapat digunakan topikal digunakan untuk lesi awal yang masih terlokalisasi. Penggunaan oral digunakan untuk lesi yang luas atau bila pengobatan topikal tidak berhasil. Sayangnya obat ini sulit didapatkan di Jakarta.

Pengobatan alternatif yang efektif lainnya termasuk albendazole, mebendazole, dan ivermectin. Dengan pengobatan, maka gatal akan jauh berkurang dalam waktu 24-48 jam dan lesi kulit sembuh dalam 1 minggu. Antibiotik diberikan bila ada infeksi bakteri sekunde. Sebagai terapi alternatif, Cryotherapy dengan nitrogen cair dapat digunakan di ujung aktif terowongan di kulit.

Saat ini, albendazole dapat ditemukan di Jakarta walaupun sangat sulit. Bila sulit ditemukan, biasanya saya menggunakan Cryotherapy dengan nitrogen cair walaupun butuh beberapa sesi untuk mendapatkan hasil yang efektif.

Bila memungkinkan, pengobatan dengan albendazole selalu menjadi pilihan saya. Harganya murah dan hasilnya cepat. Setelah minum albendazole 3-5 hari, lesi kulit mengering dan berangsur sembuh. Cryotherapy membutuhkan biaya lebih mahal, hasil lebih lama, dan bekas penyembuhan yang lama hilangnya. 


Demikian, mudah-mudahan jelas ya..
Salam kulit sehat..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pityriasis Alba, si putih yang mirip panu..

Terapi Stretch Mark