Fractional EpiRejuvenation Peeling dengan Fraxel Laser

Tagline Fraxel disadur dari www.fraxel.com
Hampir semua pasien yang datang untuk rejuvenation tentunya menginginkan kulitnya tampak segar bercahaya, sehat dan cerah.
Secara umum, proses rejuvenation dimulai dengan pemakaian krim pagi dan krim malam di rumah yang mengandung bahan yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sel kulit dan kolagen baru. Selanjutnya dapat dilakukan berbagai pilihan terapi seperti Chemical Peeling, Microdermabration, dan Laser Photorejuvenation. 

Laser Photorejuvenation yang paling sering digunakan adalah Laser Revlite, dan selanjutnya Laser V-beam Perfecta. Sebagian besar pasien yang telah melakukan proses Laser Photorejuvenation secara teratur umumnya puas dengan hasilnya. Kulit menjadi lebih kencang, wajah lebih bercahaya, warna kulit wajah lebih merata.
Namun, terkadang, apabila permasalahan kulit awalnya lebih kompleks, atau pada pasien yang menginginkan hasil lebih baik lagi, maka dapat dipertimbangkan untuk dilakukan Fractional EpiRejuvenation Peeling (FEP). 


Disadur dari : http://www.skincentral.com
Fractional EpiRejuvenation Peeling (FEP) merupakan bagian dari program rejuvenation yang dilakukan dengan Fraxel Laser. FEP harus dilakukan pada kulit yang sudah priming (sudah mendapatkan krim persiapan dari dermatologis sebelumnya). Kemudian, beberapa hari sebelum tindakan FEP, dermatologis akan menginformasikan krim yang mana yang harus dihentikan dahulu. Pada hari tindakan, setelah kulit dibersihkan, kulit akan dioleskan krim anestesi yang bertujuan mengurangi rasa sakit sehingga tindakan berlangsung lebih nyaman untuk pasien. Selanjutnya setelah 30 menit - 1 jam, krim anestesi dibersihkan dan dioleskan cairan marking biru di seluruh wajah, dan dilapisi dengan gel yang khusus digunakan untuk laser Fraxel. 

Setelah itu, tindakan FEP akan dilakukan oleh dermatologis. Untuk seluruh wajah, dibutuhkan sekitar 15-20 menit pengerjaaan. Kemudian setelah itu wajah dibersihkan dari seluruh gel dan cairan marking, lalu dioleskan krim post-FEP. Dermatologis akan memberikan instruksi perawatan post-FEP untuk pasien. Setelah FEP, wajah akan tampak kemerahan yang berlangsung sekitar 1-2 hari. Pada beberapa pasien dengan kulit sensitif, terkadang kemerahan berlangsung lebih lama, tapi umumnya tidak mencapai 1 minggu. 

Adapun perbedaan laser FEP dari laser Fraxel yang biasa digunakan untuk acne scar adalah parameter yang digunakan. Untuk FEP digunakan parameter yang lebih berfokus di lapisan kulit atas, sedangkan laser Fraxel untuk acne scar digunakan parameter yang lebih berfokus di scar acne yang masalahnya terletak di lapisan kulit yang lebih dalam. 

Yang saya suka dari FEP, tentunya adalah hasilnya. Kulit tampak sehat, segar, bercahaya. Dan pada kulit dengan permasalahan yang lebih kompleks, hasilnya lebih nyata dibandingkan laser Photorejuvenation. Sampai saat ini, saya puas dengan hasil FEP. 

Jadi, kalau dirasa selama ini belum cukup puas dengan terapi rejuvenation yang dilakukan, FEP merupakan pilihan treatment yang layak dipertimbangkan. 

Salam kulit sehat..

Untuk bahasan mengenai pilihan laser Photorejuvenation lainnya, dapat dibaca disini ya..


Komentar

  1. Selamat pagi dokter Dian,

    Senang bisa membaca terus update dari blog dokter Dian, dok
    Saya Erik, saya mau tanya apa perbedaan yang signifikan antara laser fractional Fraxel dan fractional Smartxide ? Kapan sesorang harus lebih memilih smartxide dan keunggulannya apa di banding Fraxel... :) mungkin harus ada rubrik khusus untuk Smartxide ya dok, sepertinya belum pernah dibahas secara detail utk laser jenis ini...

    Untuk downtime dan recoverytime nya dari Smartxide seperti apa ya dok ..

    Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Erik, senang sekali blog saya bisa banyak dibaca..
      Betul, trima kasih untuk usulan Erik. Memang belum ada bahasan khusus untuk Smarxide di blog saya..
      Segera akan saya buat ya.. usul yang bagus sekali..
      Secara umum, walaupun keduanya adalah laser fractional, jenis sinar laser sumbernya berbeda. Fraxel merupakan laser Erbium Glass, sedangkan Smartxide merupakan laser CO2. Perbedaan jenis sumber laser ini antara lain akan mempengaruhi kedalaman lapisan kulit yang dapat dicapai. Secara teoritis Smartxide akan mampu mencapai lapisan kulit lebih dalam dari Fraxel, yang artinya banyak berguna untuk terapi skar yang dalam. Karena lebih dalam, maka downtime dan recovery-nya potensial lebih panjang dari Fraxel.
      Bahasan lengkapnya akan saya bahas di artikel yang akan datang ya..
      Mudah-mudahan cukup membantu ya..

      Hapus
  2. hai dok nama saya vino ... saya mau nanya sama fractional co2 apa bedanya ya
    trus saya penderita keloid di kaki .. apa ngaruh kalo di laser ? trims .. kira kira biaya laser buat scars parah gmana ya dok dan brapa lama terapinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Vino..
      Fractional CO2 berbeda dari Fraxel. Secara umum, walaupun keduanya adalah laser fractional, jenis sinar laser sumbernya berbeda. Fraxel merupakan laser Erbium Glass, sedangkan fractional CO2 (di erha clinic dengan brand Smartxide) merupakan laser CO2. Perbedaan jenis sumber laser ini antara lain akan mempengaruhi kedalaman lapisan kulit yang dapat dicapai. Secara teoritis Smartxide akan mampu mencapai lapisan kulit lebih dalam dari Fraxel, yang artinya banyak berguna untuk terapi skar yang dalam. Karena lebih dalam, maka downtime dan recovery-nya potensial lebih panjang dari Fraxel.
      Untuk area lokal, Smartxide lebih sesuai untuk digunakan.
      Keloid bukan merupakan indikasi Smartxide. Namun Vino sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dermatologis untuk memastikan apakah lesi di kaki Vino adalah keloid atau skar. Bila skar, maka Smartxide masih dapat digunakan untuk menyamarkan lesinya, dikerjakan 4-6 kali dengan interval 1 bulan sekali.
      Mudah-mudahan membantu ya..

      Hapus
  3. Slamat malam dok. Saya 2minggu yg lalu ke erha di kemanggisan konsultasi ttg fraxel. Spertinya stelah lebaran ini saya mau melakukan fraxel,untuk itu dokter blg krim malam amg3 sama cc50 yg di stop cc50 saja tapi ternyata amg3 sudah habis. Bagaimana apakah saya bisa melakukan fraxel tanpa menggunakan krim malam amg3 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pityriasis Alba, si putih yang mirip panu..

Creeping Eruption (Cutaneous Larva Migrans) : penyakit lama yang muncul kembali..

Keratosis Pilaris alias kulit ayam