Bayi, kok Bruntusan????


Artikel ini sebetulnya hasil copy paste saya dari milis Nikita, 
yang merupakan artikel yang  dimuat di tabloid Nikita tahun 2007 
dengan saya sebagai narasumber. 
Isinya lengkap dan infomatif, berguna terutama untuk para ibu baru.. 
mudah-mudahan bermanfaat ya..

BAYI, KOK, BRUNTUSAN?

Ungkapan, kulit mulus seperti kulit bayi mungkin saja kurang tepat.
Buktinya, kebanyakan kulit bayi, terutama bayi baru lahir, justru
beruntusan. Kenapa ya? Penyebabnya lumayan banyak ternyata. Apa sajakah itu,
dan perlukah penanganan dari ahlinya?

JERAWATAN

Kemungkinan: acne infantil (jerawat) dengan tanda-tanda:

* Kulit muka ditumbuhi benjolan kecil mirip jerawat atau bruntusan dengan
warna kemerahan.

* Bisa terjadi di wajah, dada, punggung, dan/atau sela paha.

* Biasanya muncul dalam 30 hari pertama kehidupan, puncaknya pada minggu ke
2-4.

Penyebab:

* Acne infantil yang dialami 50% bayi baru lahir ini disebabkan hormon
androgen yang masih tinggi (sisa saat ia masih dalam kandungan) pada
peredaran darahnya.

Solusi:

* Umumnya jerawat ini akan hilang dengan sendirinya seiring lenyapnya hormon
tersebut. Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat jerawat ringan,
krim benzoil peroksida 2,5%, misalnya.

BINTIK KEMERAHAN PADA LIPATAN KULIT

Kemungkinan: biang keringat (miliaria) dengan gejala utama gatal-gatal
disertai kulit kemerahan bergelembung kecil-kecil. Biang keringat dapat
dibagi menjadi:

* Miliaria crystallina (MC) dengan gejala bercak-bercak kecil (berbentuk
seperti butiran) yang timbul berkelompok dan berwarna menyerupai kulit atau
merah muda. MC tidak meradang dan biasanya menyerang daerah lipatan,
terutama leher dan ketiak, serta daerah yang tertutup baju. Biang keringat
tipe ini paling banyak menyerang bayi karena si kecil umumnya dibungkus
ketat sehingga tubuhnya jadi berkeringat dan lembap.

* Miliaria rubra dengan gejala bercak seperti butiran berwarna merah
(papula) atau melebar (papula vesicles). Kelainan ini biasanya timbul di
daerah lipatan seperti leher, lipat paha, ketiak, dahi, badan atas, sisi
lengan, dan daerah yang tertutup baju.

Penyebab:

* Cuaca panas sehingga bayi berkeringat padahal kelenjar keringatnya masih
belum sempurna dan mudah tersumbat.

* Kurang sempurna saat mengeringkan tubuh si kecil, terutama terjadi pada
bayi gemuk yang leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

* Pakaian anak terlalu ketat sehingga membuatnya cepat gerah dan
berkeringat.

Pencegahan:

Penyakit ini biasa kambuh berulang terutama bila udara panas. Cara
mencegahnya dengan perawatan rutin, seperti:

* Mandi teratur

* Setiap si kecil berkeringat, cepat basuh dengan lap basah kemudian
keringkan dengan handuk lantas taburi tubuhnya dengan bedak.

* Bila cuaca panas, kenakan bayi baju yang tipis. Jadi ia tidak perlu selalu
dibedong dengan ketat.

* Air mandi jangan terlalu panas karena justru membuat bayi jadi gerah lalu
berkeringat.

Pengobatan:

Hampir 70% kasus biang keringat bisa diatasi bila si kecil terhindar dari
cuaca panas. Pengobatan yang disarankan biasanya dengan mengoleskan losion
calamin.

KULIT MERAH DAN MENGELUPAS

Kemungkinan: eksim susu (Dermatitis atopik). Biasanya terjadi saat usia bayi
2 bulan atau setelah sistem imunitas bayi mulai terbentuk dan berlanjut
hingga usia 2 tahun. Area yang terkena biasanya pipi dan lipatan kulit
(daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut) dengan tanda bercak merah
(yang terkadang basah seperti kulit lecet) atau bintik-bintik kemerahan yang
menonjol di permukaan kulit yang berisi cairan. Bila pecah akan tampak basah
kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Pada
beberapa kasus ada yang kulitnya sampai mengelupas seperti akan ganti kulit.
Karena rasanya gatal, bayi umumnya akan gelisah serta rewel.

Penyebab:

Yang jelas bukan ASI karena justru ASI mengandung zat pelindung tubuh
terhadap alergi dan infeksi. Beberapa faktor yang dicurigai sebagai biang
keladi adalah:

* Faktor keturunan

* Faktor luar/lingkungan, misal debu, udara panas dan kelembapan

* Kebiasaan bayi, seperti merangkak sehingga tungkai dan sikunya mudah kotor
dan terserang eksim

* Kosmetik yang tidak tepat sehingga kulit bayi kering dan
bersisik/terkelupas

* Bisa juga karena proses fisiologis, walaupun tidak semua bayi mengalami

Pencegahan:

Merawat kulit bayi dengan baik dan mencegah kulitnya agar tidak kering.

Pengobatan:

Kondisi ini rentan mengalami infeksi jadi sebaiknya si kecil segera dibawa
berobat ke dokter.

RUAM MERAH PADA BOKONG DAN SELANGKANGAN

Kemungkinan: eksim popok. Keluhannya adalah bintik-bintik merah timbul yang
menimbulkan rasa gatal dan kadang nyeri yang ditemui di sekitar bokong dan
selangkangan bayi.

Penyebab:

* Ini adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup
popok. Bagian tertutup popok mudah meng- alami peradangan, karena kulit di
bagian itu hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri dan senyawa yang
dapat mengiritasinya.

* Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada
dalam feses dan urine bayi, yang bisa menimbulkan peradangan di sekitar
anus. Bercak seperti ini biasanya terjadi bila bayi diare.

* Akibat terjadinya iritasi yang disebabkan oleh amonia (terjadi saat
bakteri yang terdapat pada urine bercampur dengan kotoran bayi).

Pencegahan:

* Ganti popok sesegera mungkin setiap kali bayi BAK. Pilih kain popok yang
terbuat dari bahan lembut (seperti katun). Perhatikan juga cara
pemakaiannya, jangan terlalu ketat agar kulit tidak tergesek.

* Penggunaan pospak sedapat mungkin dihindari.

Pengobatan:

Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari sebab
kemungkinan sudah ditumpangi jamur kandida. Dokter biasanya akan meresepkan
krem antijamur. Jika telah diobati gejala ini biasanya akan hilang dalam
waktu satu minggu.

TANDA BIRU DI BOKONG

Kemungkinan: mongolian blue spot. Biasanya warna biru/tanda biru akan tampak
di bokong, lengan, atau paha, bisa juga dengan penampakan warna merah di
kepala.

Penyebab:

Akumulasi pigmentasi bawah kulit. Gejala yang banyak dialami bayi Asia ini
tidak menimbulkan rasa sakit juga bukan menandakan adanya gangguan pada
jalannya aliran darah

Pengobatan:

Semua ini merupakan kelainan fisiologis normal yang ditemukan pada banyak
bayi dan akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan sempurnanya fungsi
tubuh bayi. Jadi tidak perlu diobati.

TANDA-TANDA LAIN DI KULIT BAYI

Masih ada beberapa tanda di kulit bayi yang sering membuat orangtua waswas.
Berikut di antaranya:

* Kulit kepala merah dan terkelupas. Bersihkan dengan baby oil atau sikat
rambut khusus bayi yang lembut. Tanyakan pada dokter kulit apakah harus
mengganti sampo atau butuh salep tertentu untuk mengobatinya.

* Bintik-bintik putih yang timbul di sekitar pipi atau hidung. Gejala yang
disebut dengan milia ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa
minggu jadi tidak perlu tindakan tertentu.

* Warna kulit yang tidak merata di bagian pergelangan tangan biasanya timbul
karena sirkulasi darah yang belum sempurna. Hal itu bisa menyebabkan
tampilan kulit di bagian tertentu berwana lebih pucat dibandingkan di daerah
lainnya. Pada bagian tangan dan kaki mungkin saja timbul warna kebiruan, ini
pun gejala yang normal.

* Bintik merah di bagian tertentu tubuh (umumnya ditemukan di tungkai dan
lengan atau daerah yang tidak tertutup pakaian). Kemungkinan besar
disebabkan gigitan serangga. Untuk itu cara mencegahnya hindari bayi dari
gigitan nyamuk dan lainnya. Bintik merah ini tidak perlu diobati karena akan
hilang dengan sendirinya.

* Benjolan merah sering timbul di daerah selangkangan dan ketiak pada bayi
yang tinggal di daerah tropis. Hal ini disebabkan kelenjar keringat tidak
bekerja dengan semestinya, ditambah adanya infeksi bakteri. Gejala ini
sewaktu-waktu bisa datang dan pergi dengan tampilan kulit yang beragam,
misalnya seperti bisul kecil dengan bintik merah di bagian tengahnya. Jika
mengalami hal ini harus berobat ke dokter kulit.

* Kulit yang mengelupas biasa dialami bayi Asia setelah beberapa hari
dilahirkan. Gejala ini timbul terutama di daerah telapak tangan dan telapak
kaki. Bayi Asia memang cenderung memiliki kulit lebih kering dibandingkan
dengan bayi Eropa. Oleskan baby oil pada kulit yang mengelupas.

* Jika bayi Anda menderita penyakit impetigo, infeksi yang ditimbulkan oleh
bakteri di sekitar mulut, sebaiknya jauhkan dari anak lainnya. Gunakan
handuk khusus dan cucilah tangan setelah menyentuh bagian yang terkena
infeksi. Segera bawa ke dokter kulit.

Gazali Solahuddin.

Narasumber:

dr. Dian Pratiwi, SpKK,

dari erhaclinic Kemanggisan-Jakarta

Komentar

  1. ada yang mau saya tanyakan pada bu dokter untuk biang keringat pada bayi selain menggunakan kain popok yang halus apa ada obat luar yang lain misalkan bedak gatal khusus bayi yg tidak berbahaya pada kulit bayi usia 2 minggu???? terima kasih sebelumnya.....

    BalasHapus
  2. Halo Teguh.. untuk bayi, sebaiknya jangan gunakan bedak untuk area popok. Sebaiknya gunakan krim yang spesial diformulasikan untuk area popok. Sekarang ini banyak krim-krim bebas yang bisa didapatkan di pasaran, yang khusus untuk bayi dan khusus untuk area popok. Mudah-mudahan membantu ya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pityriasis Alba, si putih yang mirip panu..

Creeping Eruption (Cutaneous Larva Migrans) : penyakit lama yang muncul kembali..

Keratosis Pilaris alias kulit ayam